Penunjang

  • Program Bahtsul Masail, Halaqoh dan Kegiatan Ilmiyah Lainnya

Disamping sistem pendidikan klasikal maupun non klasikal yang telah dijelaskan, santri-santri juga diberikan pendidikan extra (penunjang) yang harus diikuti semua santri antara lain :

  1. Kegiatan Bahtsul Masail, baik yang bersifat intern maupun ekstern. Bahtsul Masail Intern diselenggarakan tiap malam Selasa untuk membahas masalah-masalah waqi’iyah yang belum bisa dipecahkan, baik Pada tingkat Fathul Qorib, Fathul Mu’in, maupun Fahul Wahhab. Juga Bahtsul Masail yang dilaksanakan setiap menjelang pembukaan dan penutupan kegiatan Jam’iyah Musyawarah Riyadlotut Tholabah pada tiap semesternya, yang tidak hanya diikuti perwakilan fraksi saja akan tetapi juga perwakilan komplek dan pondok pondok cabang, sebagai Follow Up-nya pengenalan kepada semua santri sekaligus sebagai motivasi belajar. Hasil Musyawarah tersebut dicetak dan dibukukan yang diberi judul : Tuhfatur Rohabah.

Sedangkan Bahtsul Masail extern diadakan setiap tahun sebagai pra Ikhtitam Fathul Qorib dan Fathul Mu’in yang diikuti Pondok Pesantren se Jawa – Madura.  selain itu juga aktif mengikuti Bahtsul Masail yang diprakarsai FMPP (Forum Musyawarah Pondok Pesantren) dibawah naungan RMI (Rabithoh Ma’ahidil Islamiyah) Jawa Timur. Pada Kesempatan lain Pondok Pesantren Al Falah berperan aktif mengirim delegasi untuk mengikuti Bahtsul Masail, baik yang diselenggarakan Pondok Pesantren, FMPP, Nahdlatul ‘Ulama (NU) atau lembaga-lembaga lain.

  1. Latihan ketrampilan berorganisasi yang diadakan dalam masing-masing organisasi daerah (ORDA) asal santri. Kegiatan ini senantiasa dibimbing dan di monitoring oleh Forum Organisasi Santri Daerah (FORDSAL) Al Falah, agar keberlangsungan kegiatan ORDA senantiasa terjaga.
  2. Membaca sural al-Waqi’ah setiap menjelang Maghrib dan Shubuh.
  3. Baca Tahlil dan Surat Yasin, Muhafadhoh, Dibaiyyah yang dilaksanakan tiap malam Jum’at (Setelah Maghrib), kegiatan musyawarah setelah pengajian wajib Maghrib atau ‘Ashar, dan Mujahadah yang dilaksanakan bersama secara bergantian antar asrama tiap tengah malam.
  4. Muassasah Pendidikan Al Qur’an (MPQ) yang diadakan setiap ba’da Shubuh dan Maghrib bagi santri tingkat Ibtidaiyah.
  5. Praktek Mengajar (Mengaji). Praktek mengajar ini merupakan salah satu bentuk kegiatan bakti sosial berupa menerjunkan para santri senior ke perkampungan di sekitar desa Ploso. Sistem ini merupakan prakarsa baru yang cukup menakjubkan, mengingat sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren dewasa ini banyak yang belum diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat. Prinsip yang mendasari prakarsa ini adalah wujud dari adanya pengabdian pada masyarakat dan merupakan pendidikan praktikum (latihan) kerja nyata dalam rangka mematangkan kondisi mental intelektual dan ketrampilan (skilled) para santri serta dalam rangka mempersiapkan/ melatih kemampuan mereka untuk mandiri terjun dalam hidup dan kehidupan di masyarakat nanti, utamanya sebagai pioneer, mobilisator dan memimpin ummat yang handal dalam berbagai situasi.
  6. Kegiatan lain bagi yang berminat (hoby) seperti : seni baca Al Qur‘an, seni Kaligrafi, latihan banjari, marawis, dan lain sebagainya.